(Kelompok 2 : A'an Novita Rizky; Didik Hendroko; Dyah Wahyuning Astrini; Kusuma Indahsari; Sigit Wibowo; Tamaella)
Mata Kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi
Trend pembelajaran diferensiasi saat ini tengah menjadi perbincangan yang cukup menarik di dalam bidang pendidikan. Manusia dilahirkan dengan keunikan masing-masing. Begitu juga cara menyerap informasi yang berdampak pada cara belajar anak. Ada yang senang hal-hal yang bersifat audio, visual, ataupun melakukan secara langsung. Pembelajaran diferensiasi meyakini bahwa peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Pembelajaran diferensiasi memiliki beberapa ciri. Seperti yang diungkapkan oleh Tomlinson (2000), pembelajaran diferensiasi memiliki empat ciri utama; (1) pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok; (2) evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi dalam kurikulum; (3) perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik yang kemudian akan dimasukkan dalam strategi pembelajaran; pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel; (4) siswa secara aktif bereksplorasi di bawah bimbingan dan arahan guru. Sehingga dalam pembelajaran berdiferensiasi ini lebih banyak berpusat pada siswa. Guru akan lebih banyak berperan sebagai pembimbing dan fasilitator.
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan tersebut antara lain; (1) memenuhi kebutuhan peserta didik; (2) memaksimalkan kualitas pembelajaran peserta didik; (3) meningkatkan motivasi peserta didik; (4) peserta didik menjadi lebih terlibat dan fokus di kelas; (5) Peserta didik dapat mengasah self-management skill-nya. Sedangkan, kelemahan pada pembelajaran berdiferensiasi antara lain; (1) pembelajaran tidak berjalan dengan maksimal jika guru tidak jeli dalam pelayanan kepada siswa; (2) membutuhkan waktu yang relatif lama dalam proses persiapan; (3)
Sumber :
Tomlinson, CA. 2000. Differentiation of Instruction in the Elementary Grades. Washington: ED
Komentar
Posting Komentar